Struktur bangunan merupakan susunan komponen yang membentuk sebuah bangunan. Komponen struktur bangunan tersebut meliputi pondasi, sloof, balok, kolom, atap, dinding,tangga serta elemen lainnya.
Ilustrasi permodelan struktur pada software
Fungsi utama struktur ini adalah sebagai penopang bagi elemen-elemen konstruksi lainnya, seperti interior dan arsitektur bangunan. Meski memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun keseluruhan elemen rangka struktur tetap memiliki tujuan yang sama yaitu menopang sebuah bangunan.
Kerusakan atau kelemahan pada struktur dapat mengakibatkan cedera bahkan kematian. Oleh sebab itu, pembangunan struktur harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati agar keamanan dan keselamatan orang terjaga dengan baik.
Dokumen struktur untuk pengurusan PBG antara lain.
- Gambar Denah dan Detail Pondasi
- Gambar Detail Pembesian ( Kolom, Balok dan Plat Lantai )
- Gambar Detail Tangga ( untuk bangunan lebih dari 1 lantai )
- Gambar Rencana Struktur Atap ( Rangka dan Penutup ) dan detailnya
- Hasil penyelidikan tanah/ data uji sondir ( untuk bangunan tidak sederhana )
Peraturan-peraturanyang digunakantersebut, antaralain:
1) Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-2013).
2) Tata cara perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2013).
3) Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2012).
4) Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. (SNI 2847-2019)
5) Tatacara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung (SNI 1726 – 2019).
A. PEMBEBANAN PADA STRUKTUR
Beban Mati
Beban mati atau dead load serta juga biasa disebut beban permanen atau statis, adalah beban yang terutama berkaitan dengan berat struktur itu sendiri, yang tetap relatif konstan saat diam dan seiring waktu.
Sesuai dengan Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain (SNI 1727:2020). Pembebanan yang digunakan adalah :
- Beban beton bertulang = 24.00 kN/m3
- Baja = 78.50 kN/m3
- Pasir = 18.00 kN/m3
- Tanah urug = 18.00 kN/m3
- Dinding partisi = 1.500 kN/m2
B. PENENTUAN RENCANA PONDASI
Pondasi adalah bagian dari struktur bawah, apabila kita sudah memperhitungkan beban-beban serta gaya yang didapat dari rencana bangunan kita makan kita bisa memperhitungkan penentuan pondasi apa yang dipakai.
Untuk bangunan dengan tinggi lebih dari 2 Lantai sebaiknya juga dilakukan pengetesan sondir atau analisa daya dukung tanah, tujuannya agar perencana struktur mengetahui lapisan tanah keras di level berapa meter yang akan menentukan kedalaman pondasi.
Macam-macam jenis pondasi sendiri diantaranya ada Pondasi Tapak, Pondasi Sumuran, Pondasi Tiang pancang,Pondasi jangkar, dll
C. MENENTUKAN STRUKTUR ATAS (UPPER STRUCTURE)
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah (SNI 2002). Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok,dinding geser dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.
1. Kolom (Tiang Bangunan)
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.
2. Balok (Tiang melintang)
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal.
3. Plat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
- Besar lendutan yang diijinkan
- Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
- Bahan konstruksi dan plat lantai
4. Struktur tangga
